Jumat, 18 November 2011

tips menghindari jerawat



Jerawat dan bekas jerawat hal wajar yang bisa dialami oleh semua orang, terutama remaja dalam masa pertumbuhan karena faktor hormonal. Mengobati Jerawat dan menghilangkan bekas jerawat memerlukan perhatian yang sangat khusus bagi sebagian besar orang, karenanya akan sangat penting apabila kita preventif menghindari timbulnya jerawat maupun bekas jerawat. Semua pasti ingin memiliki wajah yang bersih berseri, mulus bebas dari jerawat dan bersih dari flek hitam bekas jerawat.
“Penampilan bukan yang utama tapi yang paling utama”
Ungkapan diatas bagi sebagian besar remaja ini hal yang wajib. Semoga tidak kejebak pada perawatan wajah yang keliru maunya mendapatkan wajah yang mulus dan menghilangkan bekas jerawat malah semakin parah, timbul bintik merah, wajah kusam, jerawat yang tidak kunjung sembuh dll. Hati-hati dalam memilih kosmetik perawatan wajah, sayangi wajah anda, pilih produk alami yang tidak memilik resiko apapun.
Perawatan wajah merupakan hal mendasar untuk menjaga kebersihan wajah agar terhindar dari jerawat, terutama bagi yang memiliki banyak aktifitas diluar rumah, kena sengatan matahari secara langsung, asap kendaraan maupun debu. Beberapa hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya jerawat, kulit kusam, kotor maupun hitam. kita pasti terganggu apabila mengalami hal tersebut terutama pada remaja yang sedang mengalami pubertas, biasanya minder dalam bergaul dan akhirnya mencari jalan pintas dengan menggunakan obat-obat kimia untuk hasil instan yang tidak disadari memiliki efek samping tertentu dan mahal.
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan agar terhindar dari jerawat maupun menghilangkan bekas jerawat :
1. Gunakan pelindung wajah agar terhindar dari debu dan asap kendaraan, lindungi wajah dengan penutup helm dan pakai masker atau sapu tangan. 2. Rutin mencuci muka dan gunakan sabun herbal yang aman bagi kulit wajah. Lakukan pemijatan diwajah dan sekitar leher untuk hasil yang maksimal.
3.Rutin Berolah raga secara teratur agar pori-pori wajah terbuka dan keluar keringat yang dapat mengeluarkan kotoran didalam kulit wajah. Kotoran yang menempel maupun sisa kosmetik dapat menimbulkan jerawat dan wajah kusam.
4. Selektif dalam memilih
produk kecantikan dan perawatan wajah, gunakan sabun pembersih muka dari bahan alami, make-up, pelembab yang non minyak. Pilih produk yang dilabel keterangannya tertulis nonacnegenic atau noncomedogenic, produk tersebut lebih baik.
5. Makanan merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam menimbulkan jerawat, makanan berlemak, makanan pedas, junk food, coklat, permen dan
makanan berminyak. Batasi mengkonsumsi makanan dengan jenis tersebut, jangan berlebihan dan perbanyak mengkonsumsi sayuran.
6. Banyak-banyaklah meminum Air Putih. Air putih dapat melancarkan peredaran darah yang akan membersihkan sisa kotoran yang menempel yang nantinya dikeluarkan melalui keringat maupun air seni. Minum air putih sangat bermanfaat sekali, karena jerawat juga bisa disebabkan oleh pencernaan maupun darah yang kotor.
7. Hindari wajah terkontaminasi zat kimia, karena kulit wajah sangat sensitif, misal seperti shampoo dengan kandungan tertentu dapat menimbulkan jerawat bagi sebagian orang.
8. Bebaskan diri dari stress dan pikiran berat, hidup ini sangat indah untuk dinikmati..bebaskan diri anda, karena pikiran stres diyakini bisa menimbulkan jerawat. termasuk “kangen” ya…ini jg bisa menimbulkan jerawat, ganti kangennya bukan dengan memikirkan tapi kebahagiaan mengingat seseorang yang kamu kangeni
9. Cuci tangan sebelum menyentuh wajah anda.
10. Jangan pencet jerawat yang sedang tumbuh, bisa menimbulkan flek hitam
bekas jerawat juga bisa merusak permukaan kulit sehingga wajah anda bopeng.
tags: bagaimana cara menghilangkan bekas jerawat, menghilangkan bekas jerawat cara alami, proses menghilangkan bekas jerawat, menghilangkan bekas jerawat dan komedo, jerawat dan menghilangkan bekas jerawat

definisi differensiasi sosial





1. Pengertian Diferensiasi Sosial
Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras, etnis, clan (klen), pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin.
Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal seperti halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan lapisan rendah.
Perbedaan itu hanya secara horisontal. Perbedaan seperti ini dalam sosiologi dikenal dengan istilah Diferensiasi Sosial.
Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
2. Ciri-ciri yang Mendasari Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Ciri Fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu.
Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb.
b.
Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan.
Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.
c.
Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.
Bagaimana, Anda paham ? Bila Anda masih sulit memahami bacalah sekali lagi atau tanyakan pada guru bina Anda. Baik, kalau Anda sudah memahaminya. Marilah kita lanjutkan belajarnya.
3. Perbedaan Diferensiasi dengan Stratifikasi
Sebelum kita mempelajari stratifikasi sosial secara khusus pada modul mendatang, dengan melihat tabel di bawah ini secara tegas dapat kita bedakan antara diferensiasi sosial dengan stratifikasi sosial.
1. Difrensiasi Sosial
 a. Pengelompokan Secara Horisontal
 b. Berdasarkan ciri dan fungsi
 c. Distribusi kelompok
 d. Genotipe
 e. Kreteria biologis/fisik sosiokultural
2. Stratifikasi Sosial
 a. Pengelompokan secara vertikal
 b. Berdasarkan posisi, status, kelebihan yang dimiliki, sesuatu yang dihargai
 c. Distribusi hak dan wewenang
 d. Stereotip
 e. Kriteria ekonomi, pendidikan, kekuasaan, kehormatan
4. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial
Pengelompokan masyarakat membentuk delapan kriteria diferensiasi sosial.
a.
Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciriciri fisiknya, bukan budayanya.
Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras sebagai berikut :
1)
Menurut A.L. Krober

Austroloid, mencakup penduduk asli Australia (Aborigin)

Mongoloid


-
Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)


-
Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filiphina, penduduk asli Taiwan)


-
American Mongoloid (penduduk asli Amerika)

Kaukasoid


-
Nordic (Eropa Utara, sekitar L. Baltik)


-
Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)


-
Mediteranian (sekitar L. Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)


-
Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka)

Negroid


-
African Negroid (Benua Afrika)


-
Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan nama orang Semang, Filipina)


-
Melanesian (Irian, Melanesia)

Ras-ras khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat ras pokok)


-
Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan)


-
Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan)


-
Polynesian (kepulauan Micronesia dan Polynesia)


-
Ainu (di pulau Hokkaido dan Karafuto Jepang)

2)
Menurut Ralph Linton

Mongoloid, dengan ciri-ciri kulit kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid). Ras Mongoloid dibagi menjadi dua, yaitu Mongoloid Asia dan Indian. Mongoloid Asia terdiri dari Sub Ras Tionghoa (terdiri dari Jepang, Taiwan, Vietnam) dan Sub Ras Melayu. Sub Ras Melayu terdiri dari Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Mongoloid Indian terdiri dari orangorang Indian di Amerika.

Kaukasoid, memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus. Ras ini terdiri dari Sub Ras Nordic, Alpin, Mediteran, Armenoid dan India.

Negroid, dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan kelopak mata lurus. Ras ini dibagi menjadi Sub Ras Negrito, Nilitz, Negro Rimba, Negro Oseanis dan Hotentot-Boysesman.

Bagaimana dengan Indonesia ?
Sub ras apa saja yang mendiami negara kita ini ?
Indonesia didiami oleh bermacam-macam Sub Ras sebagai berikut:

Negrito, yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya dan sekitarnya.

Veddoid, yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan, Toala dan Tomuna di Sulawesi.

Neo Melanosoid, yaitu penduduk kepulauan Kei dan Aru.

Melayu, yang terdiri dari dua :


-
Melayu Tua (Proto Melayu), yaitu orang Batak, Toraja dan Dayak


-
Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu orang Aceh, Minang, Bugis/ Makasar, Jawa, Sunda, dsb.
b.
Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Apa yang dimaksud dengan suku bangsa atau etnis itu ? Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras. Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki kesamaan berikut :
-
ciri fisik
-
kesenian
-
bahasa daerah
-
adat istiadat
Suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain :
-
di Pulau Sumatera
: Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkulu, Jambi, Palembang, Melayu, dsb.;
-
di Pulau Jawa
: Sunda, Jawa, Tengger, dsb.;
-
di Pulau Kalimantan
: Dayak, Banjar, dsb.;
-
di Pulau Sulawesi
: Bugis, Makasar, Toraja, Minahasa, Toli-toli, Bolaang-Mangondow, Gorontalo,dsb.;
-
di Kep. Nusa Tenggara
: Bali, Bima, Lombok, Flores, Timor, Rote, dsb.;
-
di Kep. Maluku dan Irian
: Ternate, Tidore, Dani, Asmat, dsb.
Bagaimana dengan Anda ? Termasuk suku bangsa yang mana ? Apapun suku bangsa Anda tidak masalah. Yang penting kita semua adalah warga negara Indonesia yang baik. Perbedaan kita hanya perbedaan fisik semata, masih ingat bahwa perbedaan itu indah ?
c.
Diferensiasi Klen (Clan)
Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).
Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada:

-
Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)

-
Marga Batak Karo
: Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin;

-
Marga Batak Toba
: Nababan, Simatupang, Siregar;

-
Marga Batak Mandailing
: Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.

-
Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.

-
Masyarakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw.

-
Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa, Leimena, Kleden, De- Rosari, Paeira.
Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampuang-kampuang. Nama-nama klen di Minangkabau antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai, dsb.
Masyarakat di Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan sistem Matrilineal.
d.
Diferensiasi Agama
Menurut
Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang essensial bagi kehidupan manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar. Keyakinan terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu membentuk golongan masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya.
Jadi, Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.
1)
Komponen-komponen Agama

Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur percaya.

Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan sebagainya.

Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-dewa dan Roh Nenek Moyang.

Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng.

Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial.
2)
Agama dan Masyarakat
Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi interaksi yang dinamis. Di Indonesia, kita mengenal agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Disamping itu berkembang pula agama atau kepercayaan lain, seperti Khong Hu Chu, Aliran Kepercayaan, Kaharingan dan Kepercayaan-kepercayaan asli lainnya.
e.
Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai sumber penghasilan atau mata pencahariannya. Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan suatu ketrampilan khusus. Misalnya profesi guru memerlukan ketrampilan khusus, seperti : pandai berbicara, suka membimbing, sabar, dsb.
Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok masyarakat berprofesi seperti guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan sebagainya.
Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
f.
Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.
g.
Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
-
masyarakat desa
: kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa;
-
masyarakat kota
: kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam hal-hal berikut ini :
- perilaku
- tutur kata
- cara berpakaian
- cara menghias rumah, dsb.