Rabu, 17 Agustus 2011

pekerja sosial


Berikut ini perbedaan antara pekerja sosial masyarakat dgn pekerja sosial masyarakat.
Apa itu Pekerjaan Sosial Masyarakat ???????????????

            Pekerjaan Sosial Masyarakat merupakan proses untuk membantu orang – orang dalam meningkatkan kehidupan masyarakatnya dengan melakukan aksi sosial secara kolektif / bersama – sama. Ketersediaan bantuan ini sering memerlukan pembiayaan terhadap para pekerja sosial.
Praktek pekerjaan sosial masyarakat mempunyai beragam bentuk seperti :
-     penguasa lokal yanh memperkerjakan sejumlah staf untuk menyakinkan bahwa kelompok masyarakat mempunyai akses terhadap langkah - langkah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh penguasa.
-     sejumlah pekerja sosial profesional yang membentuk sebuah cabang kerjanya bagi para tunawisma / penyandang masalah sosial.
-     sebuah tim seni masyarakat yang mengorganisasikan teater jalanan  dan eksibisi dengan melibatkan masyarakat lokal dalam menggali dan merayakan akar budayanya.
-     sejumlah staf dari tempat perlindungan wanita yang membentuk suatu kelompok di mana anggotanya menjelaskan pengalaman mereka menjadi seorang wanita.
-     sebuah aliansi kelompok masyarakat  dan perdagangan yang melakukan kampanye besar – besaran dalam memperjuangkan pelayanan – pelayanan publik.
-     sebuah departemen pelayanan sosial yang memperkerjakan karyawan untuk mengupayakan orang – orang yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan masyarakatnya kembali.
            Bagaimanapun, para pekerja sosial memiliki tugas utama  yaitu untuk mendorong / meningkatkan aksi sosial kolektif ini dengan melakukan berbagai jenis aktifitas lain selain menawarkan  bantuan bagi kelompok masyarakat. Para pekerja sosial juga penting untuk mencoba mengkategorikan bentuk – bentuk pendekatan yang berbeda sebelum menjelaskan model prakteknya secara detail.
            Tiap kategori yang terdaftar di bawah ini dalam bentuk abi-polar  continum sebagai berikut :
a.   Pekerjaan Sosial Radikal sebagai pertentangan dari pekerjaan sosial masyarakat profesional.
b.   pendekatan pengembangan masyarakat sebagai pertentangan terhadap pendekatan perencanaan sosial.
c.   Self Help atau strategi – strategi pelayanan sebagai pertentangan terhadap pengaruh – pengaruh strategi.
d.   pekerjaan sosial masyarakat generik sebagai pertentangan terhadap pekerjaan sosial masyarakat specialis.
e.   pemfokusan pada proses sebagai pertentangan terhadap pemfokusan pada produk.
f.    The enabling ( proses pemungkinan ) sebagai pertentangan terhadap pengorganisasian peran dari para pekerja sosial.
g.   pekerjaan sosial masyarakat sebagai suatu pendekatan atau sikap dalam bentuk lain dari pekerjaannya sebagai pertentangan terhadap pekerjaan sosial masyarakat dengan hak – hak azasi yang dimilikinya.
h.   pekerjaan sosial masyarakat yang tanpa bayaran sebagai pertentangan terhadap pekerjaan sosial masyarakat yang mendapat bayaran.

Pekerjaan Sosial Masyarakat radikal dan profesional
Beberapa orang melihat pekerjaan sosial masyarakat sebagai akin terhadap sebuah profesi di mana  para pekerja sosial mendapat bayaran, dengan menggunakan ketrampilan khusus memungkinkan kelompok masyarakat mampu melakukan kegiatan – kegiatan sosialnya dalam membantu kehidupan mereka sendiri dan mencoba untuk menyakinkan bahwa kekuasaan lokal dan penyedia pelayanan lain memberikan pelayanannya secara lebih efektif, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih baik. Kelompok pekerja ini disebut oleh Alan Twelvetrees sebagai kelompok pekerja sosial masyarakat profesional. Para pekerja sosial masyarakat profesional cenderung mengutamakan tentang pengembangan kerampilan dan teori praktek serta menekankan pada kebutuhan dalam menghadapi secara pragmatis terhadap apa yang mereka lihat sebagai dunia nyata. Penulis seperti Batten (1967 ), Biddle (1965 ),Goetschius(1969 ), Henderson dan Thomas (1967 ) merupakan contoh tokoh pekerjaan sosial masyarakat profesional.
            Masyarakat profesi lain menurut Alan Twelvetrees disebut pekerjaan sosial masyarakat radikal yang secara kuat memfokuskan pada perubahan suatu kondisi sosial saat sekarang ke kondisi sosial yang berbeda secara radikal. Dan jika mungkin, menggunakan pekerja sosial sebagai sarana untuk melakukan hal tersebut. Pada analisis feminis dan neo – marxist tentang kondisi sosial saat ini, bahwa kondisi sosial dan ekonomi bergerak secara sistematis yang menekan pada kelompok masyarakat tertentu, kelompok pekerja, kelompok wanita dan etnik minoritas dan penekankan ini secara intrinsik terkait dengan pengembangan historikal tentang property pribadi, keluarga, sistem kelas dan negara. Para pekerja sosial radikal percaya bahwa tugas dari pekerjaan sosial masyarakat adalah membuat perubahan radikal pada masyarakat. Saat ini Ada dua penekanan antara pekerja sosial profesional dengan pekerja sosial radikal. Banyak para pekerja sosial yang mengambil dari feminisme atau sosialis dan berhubungan dengan proses pencarian cara – cara alternatif dalam pekerjaannya.

Community Development dan Social Planning
            Jika kita menggunakan model “ Neighbourhood “ dalam pekerjaan masyarakat maka kita menjumpai bahwa para pekerja sosial biasanya mengoperasikannya dengan dua cara.
Cara pertama, dengan membentuk kelompok  dalam proses membantu orang – orang yang mana mereka sendiri bisa jalankan. Kemudian pekerja sosial secara umum mendorong proses self help dengan melibatkan suatu kelompok untuk mempengaruhi suatu organisasi di luar masyarakat seperti kekuasaan lokal. Model pendekatan ini merupakan yang paling bermanfaat dan dikenal dengan pendekatan pengembangan masyarakat ( Community development approach ). Pekerjaan sosial masyarakat ini sangat bermanfaat dan dinamakan pendekatan masyarakat dan merupakan bentuk yang paling karakteristik dari pekerjaan masyarakat. Bentuk klasik pendekatan pengembangan masyarakat menekankan pada objektifitas para pekerja dan menyiratkan para pekerja bekerja secara ‘ non-direktively ‘ dengan orang – orang tentang apa yang mereka putuskan untuk bisa terlibat dan cenderung untuk mengasumsikan  sebuah homogeneous atau mempersatukan masyarakat. Masyarakat juga akan menggunakan segala sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Secara tidak langsung juga diperlukan suatu pemerintahan yang kooperatif  dalam metode konsensual pemecahan masalah.
            Tipe kedua adalah pendekatan yang melibatkan para pekerja sosial masyarakat dalam berhubungan dan bekerja secara langsung dengan pembuat kebijakan dan penyedia pelayanan untuk meningkatkan pelayanan atau merubah kebijakan – kebijakan. Bentuk pendekatan pekerjaan sosial masyarakat ini dikenal dengan pendekatan perencanaan sosial ( social planning approach ). Dalam pandangan Alan Twelvetrees, semua pekerja sosial masyarakat harus bisa bekerja dalam berbagai jenis cara dengan para politisi, pegawai pemerintah lokal dan berkembang dengan orang – orang bisnis.  Seperti halnya dengan masyarakat lokal – beberapa pekerjaan masyarakat akan melibatkan kesempatan – kesempatan lebih banyak untuk tujuan pengembangan masyarakat  dan kesempatan lain yang lebih banyak juga untuk perencanaan sosial.
            Ada juga bentuk pekerjaan masyarakat yang melibatkan pengembangan masyarakat dan perencanaan sosial. Sebagai contoh pada suatu “ umbrella organization “  yang mungkin terdiri dari perwakilan dari kelompok masyarakat dan kekuasaan lokal. Dengan demikian, seorang pekerja sosial masyarakat yang sedang melayani suatu kelompok akan dilibatkan dalam pengembangan masyarakat dan perencanaan sosial sehingga pekerja sosial masyarakat bisa bekerja baik dengan masyarakat atau penyedia pelayanan. secara bersamaan pekerja sosial masyarakat akan terlibat dalam sektor publik  dan bekerja dengan pembuat kebijakan dalam membuat suatu kebijakan yang tepat. Konsep pengembangan masyarakat dan perencanaan sosial diambil dari artikel seminar Rothman (1976 ). Dia menggunakan bentuk “locality development” daripada community development. Karena locality development dianggap terlalu sempit cakupannya dan para pekerja sosial masyarakat bukan sebagai pekerja dengan sistem ketetanggaan, kemudian pekerja sosial mengembangkan pekerjaannya dengan masyarakat, para wanita, etnik minoritas, para tuna wisma / perumahan. Rothman mempunyai model ketiga yang dinamakan social action.

Service approaches dan influence approaches  
            Lebih jauh, kita akan memfokuskan tentang peranan para pekerja sosial masyarakat atau agen pekerjaan masyarakat. Peranan dari kelompok masyarakat atau organisasi dengan para pekerja sosial masyarakat adalah mampu bekerja sama. Beberapa kebutuhan dapat dipenuhi dari sumber – sumber yang tersedia dalam masyarakat atau minimal dengan dukungan terbatas dari masyarakat luar. Social event, play-schemes, lunch clubs untuk kelompok orang yang lebih tua, kelompok alkolisme, kelas – kelas pendidikan bahkan situasi tertentu dalam pembentukan suatu pusat masyarakat dan beberapa aspek tentang penciptaan pekerjaan semuanya akan masuk dalam kategori ini. Tipe – tipe dari kondisi kelompok ini dilibatkan dalam sebuah strategi pelayanan terutama dengan menggunakan sumber – sumber daya pada masyarakat ( self help strategy ).
            Kebutuhan lain hanya dapat dipenuhi dengan memodifikasi atau merubah kebijakan – kebijakan organisasi diluar masyarakat. Jenis – jenis kebutuhan ini memerlukan “ influence “ strategy dengan melibatkan kolaborasi, kampanye, kontes dan ketidakpatuhan warga negara (lihat bab 6 ).

Generic dan specialist community work
            Pekerja sosial masyarakat  dapat dinamakan pekerja sosial generic karena mereka tidak mempunyai tanggungjawab untuk memberikan suatu pelayanan tertentu, mereka relatif bebas bekerja secara “bottom up “ ( dari bawah ke atas )  dalam membantu orang – orang untuk mengartikulasikan kebutuhan mereka dan bersama – sama untuk bisa memenuhinya. Dalam Generic community work, pekerja sosial masyarkat bekerja dalam sebuah masyarakat geografis dengan skala kecil dan tidak mempunyai agen pendanaan dengan pertanggunganjawaban terpusat  untuk pengembangan masyarakat ketetanggaan.
            Sementara pekerjaan sosial masyarakat “ specialist “ bekerja secara bottom up dengan terpusat pada pemenuhan kebutuhan – kebutuhan agennya daripada kebutuhan – kebutuhan masyarakat karena telah dirtikulasikan oleh anggota – anggota agennya.

Process dan Product
Tujuan proses adalah untuk melakukan perubahan dalam kepercayaan diri seseorang, pengetahuan, ketrampilan teknik atau sikap dan perubahan pada situasi – situasi material. Kedua setting tujuan tersebut penting dilakukan melalui pekerjaan sosial masyarakat dan keduanya harus tetap terjalin. Beberapa pekerja sosial masyarakat, tujuan proses (process goals ) sebagai sesuatu yang harus didominasi / utama dan tujuan produk (product goals ) sebagai yang kedua, sementara pekerja sosial masyarakat lain memfokuskan pada tujuan produk  dan melihat ketrampilan dalam pengembangan masyarakat sebagai sarana terakhir. Pada saat sebagian besar pekerja sosial masyarakat memfokuskan pada kedua tipe tujuan tersebut, pekerja sosial masyarakat lain cenderung memfokuskan pada hal yang berbeda. Pekerja sosial radikal mungkin lebih memfokuskan pada strategi aksi sosial dan politisasi sementara pekerja sosial masyarakat profesional mungkin memfokuskan tentang ketrampilan pengembangan masyarakat, self help ( bantu diri ) dan strategi – strategi pelayanan.
            Beberapa kelompok masyarakat hanya memfokuskan pada proses dan ini kita kenal dengan  kelompok “ expressive “. Mereka memasukkan pendidikan, sosial, rekreasi dan kelompok pendukung di mana tujuan dasar dari kelompok adalah pengalaman dan pembelajaran di dalamnya. Expressive group bisa kita kontras dengan instrumental group di mana tujuan utamanya adalah mengaorganisir beberapa aksi bersama diluar kelompok, menjalankan suatu laporan berkala. sebagai contoh , instrumental group sangat penting dalam suatu komite / lembaga.

Peranan Pekerja Sosial Masyarakat  
Peran klasik dalam pengembangan masyarakat adalah sebagai enabler, guide, katalis atau fasilitator. Model pekerjaan ini juga kadang – kadang dinamakan “ Non-Directive”. Bagaimanapun, kadang – kadang ada waktu bagi pekerja sosial untuk berperan sebagai leadership dalam kelompok, sebagai ketua, sekretaris atau bahkan sebagai “fixer “ atau    “ trouble shooter ”, karena product goals mendominasi dan anggota kelompok mungkin kekurangan ketrampilan – ketrampilan yang diperlukan pada saat – saat tertentu.

Community Work sebagai sebuah sikap atau pendekatan
Pekerjaan sosial masyarakat generic dan specialis merupakan bentuk pekerjaan sosial masyarakat yang memiliki hak – hak sendiri.Tetapi, pada intinya adalah untuk melakukan penguatan terhadap consumer, mengerti akan kebutuhan – kebutuhan masyarakat dan menjalankan ini ke dalam pembuatan kebijakan.



Unpaid Community Work
Tidak ada monopoli dalam bentuk pekerjaan sosial masyarakat. Banyak orang yang aktif dalam lingkungan masyarakatnya, uni perdagangan, sebagai wakil hasil pemilihan, sebagai anggota komite organisasi sukarela dan sebagainya yang menuntut menjadi pekerja sosial masyarakat, meskipun mereka tidak dibayar. Perbedaan utama antara pekerjaa sosial masyarakat yang dibayar dan tidak dibayar adalah bahwa pekerja sosial masyarakat yang tidak dibayar biasanya seorang pemimpin, organiser, aktivis dan lebih berperan sebagai fasilitator.

Starting where people are
            Jika anggota masyarakat  melakukan sesuatu, seringkali sangat berbeda dengan apa yang diinginkan oleh pekerja sosial masyarakat, seperti ada suatu pararel yang kuat dengan pekerja sosial masyarakat di sini. Beberapa bukti antara lain mengungkapkan bahwa jika orang – orang diberikan pekerjaan masyarakat ketika mereka tidak ingin melakukannya, hal ini dapat menjadi sesuatu yang menyakitkan. Oleh karena itu, pekerja sosial masyarakat bisa bekerja secara efektif ketika pekerja sosial membantu seorang klien yang memang telah teridentifikasi ingin bekerja / berhubungan dengannya               ( Raynor,1985 ; Rogers, 1961 )
Seorang pekerja sosial masyarakat yang memikirkan bahwa masyarakat mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi pada saat tertentu tetapi pekerja sosial tidak bisa bekerja untuk mencapainya dengan sederhana, maka ini adalah pilihan yang  menyakitkan juga.

Gangguan Mood merupakan gangguan yang mencakup berbagai gangguan emosi yang membuat seseorang tidak dapat berfungsi mulai dari kesedihan pada depresi hingga mania.
 
Orang yang mengalami gangguan mood di tandai dengan kesedihan yang mendalam yang amat sangat,perasaan yang tidak bersalah dan menganggap dirinya sudah tak berarti lagi,tidak dapat tidur, minat dan kesenangan terhadap suatu aktivitas berkurang atau pun hilang. Ada beberapa cara untuk untuk mengatasi gangguan mood ini yaitu dengan cara terapi dan pemberian obat yang di awasi dan di tentukan dosisnya
 
  Depresi dan gejala sindrom
Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya di tandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dengan orang lain dan tidak dapat tidur ,kehilangan selera makan,   hasrat seksual serta minat kesenangan dalam aktivitas apapun  yang biasa dilakukan.
Depresi sering kali behubungan dengan masalah psikologis lain, seperti serangan panik, penyalagunaan zat adiktif, disfungsi sosial dan gangguan kepribadian.
. Mereka tidak dapat dengan mudah memahami  apa yang mereka baca dan yang mereka katakan. Percakapan merupakan suatu bentuk pekerjaan, orang-orang mengalami depresi biasanya berbicara dengan sangat lambat, setelah lama terdiam, hanya menggunakan beberapa kata dan nada suara yang monoton yang rendah. Banyak dari mereka yang sering duduk menyendiri dan berdiam diri.

Mania dan Gejala Sintom
 
Mania adalah kondisi emosional atau mood yang intens, namun merupakan kegembiraan amat sangat, yang tidak beralasan atau mudah tersinggung yang disertai dengan hiperaktivitas, banyak aktivitas, banyak berbicara, pikiran yang sering meloncat-loncat, perhatian yang mudah teralih dan rencana yang tidak praktis serta kehilangan kesabaran(grandious). 
Orang berda dalam periode episodik mania, yang berlangsung beberapa hari hingga beberapa bulan,dapat segera di kenali melalui rentetan kata-kata yang di ucapkan dengan keras tanpa henti, terkadang penuh dengan kata-kata konyol,gurauan,puisi, dan komentar denganberbagai objek dan kejadian di sekitar yang menarik perhhatian si pembicara. Meskipun pembicaraannya terkadang logis namun sering melompat-lompat ke topik satu ke topik lain.
 
Gangguan Mood Kronis
Kriteria episode manik dalam DSM-IV-TR( gangguan kronis mayor):
Mood yang melambung atau mudah tersinggung selama kurang-kurangnya seminggu, di tambah 3 dari 4 kondisi berikutini( 4 jika moodnya mudah tersinggunelompat-lompat)
Meningkatnya kadar aktivitas dalam pekerjaan secara sosial atau seksual.
Lebih banyak bicara di banding biasanya, cara bicaranya lebih cepat.
Pikiran yang yang melompat
Yakin bahwa dirinya lah yang istimewa
Mudah tersinggung dan terganggu.
Ingin selalu eksis dalam suatu aktivitas.
Gangguan Mood dan emosi
 di bagi atas 3 dimensi:
Afek negatif mencakup distress dan mood negatif. Dalam dimensi orang-orang yang mengalami kecemasan dan depresi memiliki skor yang lebih tinggi.
Afek positif, suatu kecendrungan mengalami mood yang menyenangkan dan positif. Orang yang mengalami depresi pada dimensi ini memiliki skor yang lebih rendah di banding orang-orang yang mengalami kecemasan.
Kecemasan somatik, pada dimensi ini kecemasan memiliki skor yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang yang mengalami depresi. Ada pula gejala fisik yang menandai pada dimensi ini: telapak tangan sering berkeringat dan dan denyut nadi lebih cepat.
Terapi Gangguan Mood
Terapi psikologis depresi
Terapi Kognitif dan Perilaku
Terapi Kognitif Berbasis Pola Pikir.
Pelatihan Keterampilan Sosial
Terapi Aktivasi Behavioral
Terapi Elektrokonvusif
Terapi Obat

 

makalah tentang LSM(lembaga swadaya masyarakat

APA ITU LSM ?

Lembaga Swadaya Masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
Maka secara garis besar organisasi non pemerintah dapat dilihat dengan ciri sbb :
Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara
Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan(nirlaba)
Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk kepentingan para anggota seperti yang di lakukan koperasi ataupun organisasi profesi
Berdasarkan Undang-undang No.16 tahun 2001 tentang Yayasan, maka secara umum organisasi non pemerintah di indonesia berbentuk yayasan.
JENIS-JENIS LSM
Secara garis besar dari sekian banyak organisasi non pemerintah yang ada dapat di kategorikan sbb :
Organisasi donor, adalah organisasi non pemerintah yang memberikan dukungan biaya bagi kegiatan ornop lain.
Organisasi mitra pemerintah, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan bermitra dengan pemerintah dalam menjalankan kegiatanya.
Organisasi profesional, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan profesional tertentu seperti ornop pendidikan, ornop bantuan hukum, ornop jurnalisme, ornop kesehatan, ornop pengembangan ekonomi dll.
Organisasi oposisi, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan memilih untuk menjadi penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Ornop ini bertindak melakukan kritik dan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan pemerintah

TUJUAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
LSM bertujuan memberdayakan seluruh potensi yang ada dalam masyarakat
dengan menumbuhkan prakarsa serta mengerakkan swadaya gotong royong
masyarakat dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
TUGAS POKOK LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
sebagai wadah yang menampung, memproses, mengelola dan atau
melaksanakan semua bentuk aspirasi masyarakat dalam bidang pembangunan;
menumbuh kembangkan jiwa dan semangat serta memberdayakan masyarakat dalam pembangunan;
melaksanakan, mengendalikan dan mengawasi serta memotivasi masyarakat secara dalam memelihara hasil pembangunan secara berkesinambungan;
turut serta menciptakan suasana yang kondusif;
FUNGSI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

wadah penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggotanya;
wadah pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam usaha mewujudkan tujuan organisasi;
wadah peran serta dalam usaha mensukseskan pembangunan Nasional;
sarana penyalur aspirasi anggota dan atau masyarakat dan sebagai sarana komunikasi sosial timbal balik antara anggota dan atau antara organisasi kemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial politik, badan permusyawaratan perwakilan rakyat dan pemerintah;
PRINSIP-PRINSIP KEBERADAAN
DAN OPERASIONAL LSM

Integritas
Transparansi
Independensi
Anti Kekerasan
Kesetaraan Gender
Keuangan